Monday, September 15, 2014
Talent Mapping
Anak pertama saya baru saja lulus dari SMP Alam Karawang (SAKA). Waktu kelas VIII dulu sempat dilakukan Talent Mapping oleh sekolah. Melibatkan psikolog yang di outsource oleh sekolah. Hasilnya adalah tujuh urutan bakat terkuat :
1. WOO (Winning other over), senang akan tantangan untuk bertemu dengan orang baru atau orang yang belum dikenal dan menjadi akrab dengan mereka.
• Senang bertutur sapa dengan semua orang yang baru ditemuinya.
• Memilki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap orang asing atau orang yang belum dikenal.
• Tidak pernah malu untuk memulai percakapan atau khawatir kehabisan topik pembicaraan.
>> Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang banyak terdapat pada peran: Duta Organisasi, Sales, SPG, Jurkam, Entertainer, Operator Telepon, Resepsionis.
2. IDEATION, menyukai diskusi kelompok yang bebas, baik sekali dalam brainstorming dan mampu menemukan hubungan atau benang merah dari apa yang terlintas pada dua fenomena yang berbeda dan tak terkait
• Inovatif, konsep, teori dan solusi merupakan hal yang penting baginya.
• Memiliki cara yang sederhana untuk menjelaskan banyak kejadian, konsep yang sangat mendasar seringkali dapat menjelaskan apa yang kelihatannya rumit dan menemukan ide yang belum lengkap ini merupakan hal menyenangkan baginya.
• Tergila-gila dengan ide-ide. Apakah ide itu? Ide adalah konsep, penjelasan terbaik tentang berbagai kejadian.
>> Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang banyak terdapat pada peran: Marketing, Advertising, Wartawan, Perancang atau Pengembang produk baru.
3. FUTURISTIC, senang berangan-angan, membayangkan masa depan seakan-akan tergambar pada dinding dan dapat memberikan inspirasi pada rekan lainnya dengan visinya mengenai masa depan.
• Dapat melihat dengan detail apa yang mungkin terjadi atau terdapat di masa depan dan hal ini terus membuatnya melangkah maju.
• Seorang pemimpi atau visioner, memiliki banyak pilihan kemungkinan situasi mendatang dengan sumber sumber manusia, waktu, uang, bahan dan memilihnya sesuai dengan pilihan yang terbaik.
>>Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang banyak terdapat pada peran: Entrepreneur, Perencana jangka panjang, Visioner, peran didalam membuat visi organisasi atau pengembang produk baru.
4. COMMUNICATION, mudah sekali mengungkapkan apa yang dipikirkannya melalui katakata
atau tulisan yang mudah dimengerti oleh orang lain.
• Dapat mengangkat dan membuat topik sederhana menjadi menarik dengan bumbu kata-kata yang berwarna-warni.
• Senang menjelaskan, menjabarkan, bercerita, berbicara di depan umum, dan menulis.
>>Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang banyak terdapat pada peran: Pengajar,Sales, Marketing, Humas, Juru Bicara, Juru Kampanye, Presenter, MC, Pengacara, Layanan Pelanggan, Penulis.
5. INPUT, memiliki hasrat untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak serta senang mengumpulkan atau mengkoleksi dan mengarsip segala macam informasi.
• Ingin mengetahui segala hal dan mengumpulkan segala macam benda.
• Senang mengumpulkan informasi (artikel, fakta, kutipan, buku, catatan dan lain-lain) atau barang-barang seperti kupu-kupu, kartu bergambar, boneka, foto-foto, dan lainlain. Apapun koleksinya, dia mengumpulkannya karena itu menarik baginya.
• Memiliki pemikiran yang membuatnya mudah sekali menemukan banyak hal yang menarik baginya di dunia ini.
>> Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang banyak terdapat pada peran: Pengajar,Periset, Wartawan, Estimator, Petugas Arsip
6. COMMAND. Senang menjadi penanggung jawab dan orang lain kadang melihatnya sebagai seseorang yang ”suka mendesak/memaksa”.
• Senang mengambil alih situasi.
• Kadang memaksa orang lain untuk mengikuti caranya dalam melakukan sesuatu dan tidak akan berhenti sampai dia puas atas hasil kerja menurut cara tersebut.
• Berani bertatap muka secara langsung dalam menghadapi masalah serta mengungkapkan fakta dan kebenaran walaupun tidak menyenangkan.
Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang banyak terdapat pada peran: Sales,Negosiator, Wartawan, Pengacara, Komandan, HRD, Pembelian.
7. RESPONSIBILITY, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi atas komitmen yang telah dibuat, baik besar ataupun kecil, dan merasa terikat secara emosional atau psikologis untuk memenuhi atau menjalaninya hingga selesai.
• Melaksanakan tugas yang diberikan dengan sepenuh hati dan tidak peduli seberapa sulit tugas tersebut, bila ia menerimanya.
• Memiliki rasa kejujuran dan kesetiaan.
• Merasa berhutang untuk memenuhi apa yang telah dijanjikannya.
>> Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang banyak terdapat pada peran: Account Sales, HSE, Manajer, Keuangan, Quality Control, Keamanan.
Juga 14 (empat belas) potensi kekuatan :
1. CONTROLLING. Menggunakan kekuasaan, untuk dapat mengatur dan mengawasi orang lain dalam melaksanakan tugasnya
2. IDEATING. Melontarkan gagasan atas berbagai hal
3. VISIONING. Kegiatan mengantisipasi masa depan secara bijak, dan menentukan sasaran dengan tepat
4. COMMUNICATING. Menyampaikan perasaan atau pikiran, dengan bahasa lisan, tulisan, atau gerak anggota tubuh, sehingga orang lain dapat mengerti apa yang kita sampaikan
5. ANIMATING. Menghasilkan suatu bentuk deretan gambar statis menjadi seperti bergerak atau dinamis
6. BROKERING. Menjadi penghubung antara kedua belah pihak agar terjadi transaksi bisnis
7. MEDIATING. Berusaha mengatasi dan melibatkan diri dalam upaya penyelesaian sebuah konflik atau perseteruan
8. REPRESENTING. Bertindak atau berbicara untuk dan atas nama orang/pihak lain
9. LIAISING. Menjadi Perwakilan Disuatu Tempat Dengan Membangun Jaringan Melalui Kontak Dengan Pelanggan Atau Lainnya
10. DISPATCHING. Menugaskan seseorang untuk pergi ke tempat tertentu, sesuai dengan tugas yang harus dilakukan
11. WRITING. Menulis artikel, ide, dokumen, cerita, atau alat bantu pendidikan
12. SELLING. Menjual layanan atau produk dengan berbagai cara, agar dapat meyakinkan orang lain untuk membelinya
13. INFLUENCING. Kegiatan mempengaruhi pikiran atau meyakinkan orang lain untuk mengikuti apa yang kita ucapkan atau perbuat
14. INFORMING. Menyampaikan informasi, kabar, atau pengetahuan kepada orang lain
Waktu itu saya tidak begitu mencermati hasil Talent Mapping. Menganggap urgent juga tidak. Saya justru lebih tertarik dengan konsep Kecerdasan Majemuk atau Multiple Intellegences. Makanya agak bertanya-tanya juga kenapa sekolah alam tidak menerapkan konsep MI itu? Belakangan saya baru mengerti, rupanya TM lebih bisa mengambarkan tentang konsep keunikan setiap manusia. Lihat saja, berapa kombinasi 7 Bakat dengan urutan berbeda dari 30 bakat yang terpetakan? bisa menghasilkan lebih dari 10 Miliar kombinasi! (rumusnya = 30!/(30-7)! ). Walaupun pada dasarnya semangat Talent Mapping maupun pemetaan Kecerdasan Majemuk adalah sama, yaitu bahwa manusia iu berbeda dan unik. Manusia bisa juara ketika memaksimalkan potensi unik yang dimilikinya itu.
Tak lama sebelum Talent Mapping itu , anak saya sudah mulai belajar menulis, yang kemudian menikmatinya. Waktu hasil TM diberikan dan ternyata cocok dengan passion menulisnya itu, saya berfikir itu hanya kebetulan saja. Ya, sebuah kebetulan yang positif. Ya sudah, diteruskan saja. Maka anak sayapun hampir setiap hari menulis. Menulis apa saja. Baru ketika membaca tulisan-tulisan Mas Harry Santosa di grup MLC-nya saya jadi tersadar akan pentingnya memahami TM ini. Akhirnya saya buka kembali hasil TM anak saya. Dan saya mulai memahami urgensi dari memahami anak sebagai titik berangkat dalam mendidik anak.
Kalau membaca peta kekuatannya, dengan bakat WOO dan COMMAND ia memang akan melejit ketika diberi posisi ketua organisasi misalnya. Dan, terbukti di OSIS saat kelas VIII dulu ia terlihat maksimal ketika diamanahi wakil ketua. Ia memang akan mudah mengorganisi temannya-temannya. Kekuatan IDEATION-nya akan menjadikan ia kaya ide, terbukti dengan tulisan-nya yang melimpah dengan tema yang beragam. Kemampuan komunikasi public speaking sudah teruji saat jadi trainer termuda pada even Traning for Trainer di e Miracle Karawang. Juga saat ditodong pertanyaan dadakan di atas panggung oleh Wakil Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana di hadapan orang tua murid satu sekolah saat acara perpisahan . Ia tangkas menjawab pertanyanyaan Sang Wakil Bupati tentang makna politik dan tentang Ujian Nasional.
Dengan pemahaman bahwa setiap anak adalah unik, saya mencoba memberi ruang yang nyaman pada pilihan sekolahnya. Saya tidak mempermasalahkan kalau nanti masuk SMA yang tidak favorit. Saya punya keyakinan, kalau SMA yang menentukan adalah karakter si anak. Ia sendiri pernah menulis khusus tentang ini dengan judul tulisan “Mengapa sekolah favorit jadi tujuan”. Maka, iapun terus menulis. Terus juga melakukan aktivitas khas sekolah alam. Ada backpacker, camping, outbond, mengelola komunitas gowes yang ia rintis. Aktif juga di Remaja Masjid di lingkungan rumah. Seolah tak ada UN. Jadinya, persiapan UN-nya tidak se”sadis” waktu saya sekolah dulu. Praktis hanya 6 bulan saja ia serius persiapan UN. Uniknya saat hasil UN diumumkan, ia meraih nilai kedua terbesar di kelasnya.
Pada akhirnya buah dari aktivitas menulis itulah yang justru kemudian menjadi salah satu tiket keberhasilannya. Ketika tulisannya sudah cukup banyak. Sekitar 200-an artikel yang sudah ditulisnya, ada penerbit yang menawarkan untuk diterbitkan. Dan jadilah buku BREAKING THE LIMIT. Buku pertama yang jadi milestone saat masih SMP. Buku ini juga menjawab pertanyaan besar bagi saya waktu memasukkan ke Sekolah Alam. Bahwa salah satu indikasi keberhasilan anak Sekolah Alam adalah saat SMA sudah punya penghasilan sendiri dari keahliannya. Ya, dengan buku ini ia berhak atas royalty dan punya sesuatu yang bisa dijual. Tanpa harus keluar dari dunianya : menulis.
Tak berhenti sampai di situ. Kumpulan tulisan dan buku itu pula yang kemudian menjadi tiket masuk ke sebuah sekolah istimewa di bilangan Bumi Serpong Damai dengan fasilitas beasiswa full. Bahkan sebelum hasil UN diumumkan. Uniknya, di situ ia diberi amanah khusus : menjadi motor penggerak dan penyemangat bagi anak-anak yang lain. Diharapkan ia membawa aura positif di sekolah itu. Walaupun itu memang pantas sebagai kompensasi dari beasiswa yang diterima, tetap saja saya terharu sangat. Saya merasa ini adalah situasi terbaik seorang anak masuk sekolah. Di mana ia dihargai karena keunikannya.
Di sekolah barunya itu, sebuah anak tangga pencapaian suksesnya mulai ia raih. Sekaligus makin membuktikan bahwa dengan fokus pada kekuatan yang jadi keunikan diri masing-masing, siapapun bisa jadi juara. Menjadi peserta MOS terbaik, misalnya. Juga saat menang juara kedua Public Speaking pada lomba yang diadakan di sekolahnya itu. Terakhir ia masuk kandidat OSIS dan ikut program takhasuss bagi peminat hafalan Qur'an. Ikut ekskul jurnalistik dan jadi redaktur/script writer bulletin sekolah. Alhamdulillah, saya lihat ia sudah berbahagia dengan sekolah baru dan kawan-kawannya itu. Rupanya, setelah ia tumbuh bersemangat di sekolah alam, ia bisa langsung sprint di sekolah yang full fasilitas.
Bagi saya, sebagai orang tua dari anak yang menyekolahkan anak di sekolah asrama memang memiliki tantangan tersendiri. Bagaimana tetap jadi orang tua yang efektif walau jarak berjauhan. Maka, upaya untuk menjalani Long Distance Paranting itu tetap harus saya lakukan. Untuk tahap pertama, alhamdulillah saya sudah bisa berkomunikasi dengan pihak sekolah dengan baik. Dengan Kang Jusman yang instruktur jurnalistik, Pak Great Ahmad wali kelas dan Bu Zia ibu asrama.
Terakhir, dengan pengalaman memahami TM pada anak pertama saya, kini saya punya peta yang lebih jelas bagaimana mendampingi adik-adiknya yang empat itu. Semoga Allah memudahkan. Aamiin…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
KELUARGA : DARI KETAHANAN MENUJU PERADABAN
Mengapa pembicaraan publik tentang wacana keluarga selalu bernuansa pesimis dan defensif, sehingga istilah yang muncul adalah 'ketahan...
-
"𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑛𝑒𝑔𝑒𝑟𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖...
-
Sejak akhir Maret 2020 di lingkungan RT sudah berlangsung kegiatan jimpitan. Menabung beras dan uang untuk membantu keluarga terdampak Covid...
-
Mengapa pembicaraan publik tentang wacana keluarga selalu bernuansa pesimis dan defensif, sehingga istilah yang muncul adalah 'ketahan...
No comments:
Post a Comment