Beberapa waktu
lalu. Sekitar umur sebulanan anak saya yang kelima, seorang ibu, tetangga
rumah di Perumnas, tergopoh-gopoh menemui Nyonya yang kebetulan
sedang ada di rumah...
“Mi, maaf boleh nanya?”
“Ada apa, Bu?
“Ini, saya mau cari
yang bisa mandiin bayi saya”
“Koq nanyanya ke saya, Bu?”
“Koq nanyanya ke saya, Bu?”
“Lha, Umi kan
baru punya bayi juga, jadi saya nanya ke Umi”
“Saya nggak pake dibantu, Bu”
“Lha, trus yang mandikan si kecil memangnya Umi sendiri? Kan baru melahirkan?”
“Abinya tuh yang mandikan..”
“Abinya, Mi?”
“Saya nggak pake dibantu, Bu”
“Lha, trus yang mandikan si kecil memangnya Umi sendiri? Kan baru melahirkan?”
“Abinya tuh yang mandikan..”
“Abinya, Mi?”
“Iya. sejak pulang dari rumah bersalin, seringnya Abinya yang mandikan tiap pagi dan sore”
“Wah, enak banget Si Umi. Ini Bapaknya sama sekali nggak bisa. Megang saja masih bingung”
Hmm...seorang
ayah memandikan bayi? Mungkin sebagian kaum bapak tidak pernah terpikir ke
situ. “itu kan porsinya ibu-ibu”, begitu kira-kira pendapat umumnya. Dan,
memang saat kelahiran bayi, kalangan yang heboh dengan urusan tetek-bengek si
kecil biasanya ibu-ibu. Bapaknya mah biasanya berfikir yang terkait finansial serta urusan teknis. Misal pengadaan perlengkapan Si Kecil. Hal lain yang paling sering dilihat dan dipikirkan justru kalenderπ€£. Ah.. seringnya ini tema paling aktual di
benak bapak-bapak saat punya bayi. Setelah masa tegang persalinan,
biasanya agenda pentingnya adalah menunggu nifas usaiπ
Alhamdulillah,
sejak anak pertama hingga kelima, memandikan bayi adalah salah satu acara favorit. Tiap
pagi sebelum berangkat kantor saya berupaya untuk bisa memandikan si kecil terlebih
dahulu. Memasak air panas, mencampur dengan air dingin hingga jadi hangat, kemudian memandikan. Sambil mengajak ngobrol, memberi sabun dan
bercanda kadang sambil bernyanyi hasil karangan sendiri. Iramanya suka-suka saja. Sepanjang pengalaman memandikan, tidak ada anak saya yang tidak
senang dimandikan abinya. Kalau leluasa, saya lanjut hingga memberi minyak telon untuk penghangat badan. Akan lebih asyik kalau sambil memijat-mijat secara pelan. Kadang karena keenakan Si Kecil suka sampai tertidur. Saking ueeenaknya.
Dan, kalau ada kesempatan, tak hanya memandikan bayi di bak mandi, bisa juga di kolam renang atau pantai. Sensasinya? hmmm...tak terlukis indahnya... .Tak percaya? Silakan mencoba...
Memandikan bayi adalah satu satu ikhtiar untuk dekat dengan anak-anak. Agar terjalin emosional bonding atau ikatan emosional antar ortu-anak. Ikatan inilah yang memberi nilai lebih pada hubungan ortu anak.
Sebelumnya, saat persalinan diupayakan untuk mendampingi Nyonya yang tengah berjihad. Jadi duet kompak di ruang bersalin. Ikutan bantu "ngeden", he he. Alhamdulillah, kelima anak saya lahir lewat persalinan normal.
Itu semua juga agar "berasa" punya anak. Karena, betapa banyak dari kita yang memakai managemen tahu-tahu. Tahu-tahu Si Bayi sudah besar. Tahu-tahu sudah bisa merangkak. Tahu-tahu sudah mulai belajar jalan. Tahu-tahu sudah saatnya masuk PAUD. Tahu-tahu besok pendaftaran TK. Tahu-tahu sudah harus sedia dana buat uang masuk SD. Tahu-tahu anak-anak sudah pada remaja. Tahu-tahu sudah lulus kuliah... Tahu-tahu mau mantu.... Tahu-tahu...tahu-tahu ....Ah... betapa banyak kesempatan kebersamaan yang terlewat begitu saja.
Oh, ya ada lagu yang pas benar dengan buat pengiring memandikan bayi, khususnya bayi perempuan. Lagu Maher Zain yang sangat apik dengan lirik yang begitu indah. Ini liriknya :
Bersama Nafiza di Pantai Pasir Putih, Situbondo, Jawa Timur 26 Desember 2012 |
Memandikan bayi adalah satu satu ikhtiar untuk dekat dengan anak-anak. Agar terjalin emosional bonding atau ikatan emosional antar ortu-anak. Ikatan inilah yang memberi nilai lebih pada hubungan ortu anak.
Sebelumnya, saat persalinan diupayakan untuk mendampingi Nyonya yang tengah berjihad. Jadi duet kompak di ruang bersalin. Ikutan bantu "ngeden", he he. Alhamdulillah, kelima anak saya lahir lewat persalinan normal.
Itu semua juga agar "berasa" punya anak. Karena, betapa banyak dari kita yang memakai managemen tahu-tahu. Tahu-tahu Si Bayi sudah besar. Tahu-tahu sudah bisa merangkak. Tahu-tahu sudah mulai belajar jalan. Tahu-tahu sudah saatnya masuk PAUD. Tahu-tahu besok pendaftaran TK. Tahu-tahu sudah harus sedia dana buat uang masuk SD. Tahu-tahu anak-anak sudah pada remaja. Tahu-tahu sudah lulus kuliah... Tahu-tahu mau mantu.... Tahu-tahu...tahu-tahu ....Ah... betapa banyak kesempatan kebersamaan yang terlewat begitu saja.
Oh, ya ada lagu yang pas benar dengan buat pengiring memandikan bayi, khususnya bayi perempuan. Lagu Maher Zain yang sangat apik dengan lirik yang begitu indah. Ini liriknya :
My Little Girl
By: Maher Zain
You are a miracle
You are a blessing from above
You brought joy to my soul
And pleasure to my eyes
In my heart I can feel it
An unexplainable feeling
Being a father
The best thing that I could ever ask for
Just thinking of you makes me smile
Holding you, looking in your eyes
I’m so grateful for having you
And everyday I pray
I pray that you’ll find your way
You know I love you, I love you
My little girl, my little girl
I ask God to bless you, and protect you always
My little girl, my little girl
You’re like a shining star
So beautiful you are
My baby girl
You light up my world
I pray that I’ll get the chance
To be around and watch you grow
And witness your first steps
And the first time when you will call me “dad”
I could spend hours watching you
You’re so innocent, so wonderful and pure
O God I can not express my gratitude!
But I’ll raise her good, ‘cause all I want is to please You
And now I pray You’ll guide her steps forever
Lyrics, Melody & Arrangement: Maher Zain
Mixing: Ronny Lahti
No comments:
Post a Comment