Sumber : Abdullah Haidir, Lc @abdullahhaidir1
- Dahulu pernah sy twitkan ttg makna Laa ilaaha ilallah..sy ingin lengkapi dg twit ttg bagian syahadat kedua.
- Asyhadu anna muhammadaarrasulullah.. aku bersaksi bhw Muhammad adalah Rasulullah.
- Karena memang syahadat laa ilaaha illallah tdk akan terwujud secara nyata dan tak kan diterima tanpa syahadat thd Rasulullah.
- Boleh dikatakan bhw syahadatain merupakan dua hal yg tak dapat dpisahkan.
- Karena jika dikatakan bahwa Laa ilaaha illallah menuntut adanya ibadah, maka pertanyaan mendasarnya adalah 'bagaimana kita beribadah'?
- Nyatanya Allah Taala tidak membiarkan kita mereka-reka ibadah. Tapi yg diinginkan adalah ibadah sesuai yg Dia kehendaki.
- Sebab kalau sekedar ibadah, para penyembah berhala juga punya niat ibadah, namun Allah tidak akui 'ibadah' mereka.
- "Berhala2 itu untuk mendekatkan kami kpd Allah" begitu Allah kisahkan dalih mereka dalam surat AzZumar ayat 3.
- Kerahiban yg melarang seseorang tdk boleh menikah tentu saja diniatkan ibadah, tapi Allah bilang itu bid'ah (QS. Al-Hadid 27).
- Karena kita diperintahkan istiqamah berdasarkan apa yg Allah perintahkan, bukan berdasarkan apa mau kita.
- Fastaqim kama umirta (Huud 112) istiqamahlah sebagaiman engkau diperintahkan. Bukan fastaqim kamaa aradta... istiqamahlah sesuai maumu.
- Karena itu Allah turunkan ajaranNya sebagai pedoman ibadah dan kehidupan melalui firman-firmanNya.
- Maka Allah utus para Rasul untuk menerima wahyu dan menyampaikannya kpd umatnya.
- Dari sini keyakinan terhadap seorang Rasul menjadi perkara mendasar. Karena akan menjadi pintu bagi keyakinan dan pengamalan apa yg mereka sampaikan.
- Sebaliknya, tidak ada keyakinan terhadap Rasulullah, berarti menutup pintu thd perintah Allah. Itulah sebabnya syahadatain disandingkan.
- Thayib... ketika kita menyatakan 'Asyhadu anna muhammadarrasuulullah..'sebenarnya ada dua perkara yg hendak kita tegaskan dan yakini.
- Dua hal yg sangat menentukan kebenaran syahadat kita dan sebaliknya menjadin sumber kesesatan jika keliru paham dan pengamalan.
- Kalimat 'Muhammad Rasulullah' sebenarnya mengandung 2 hal yg harus kita yakini tadi...
- Kata 'Muhammad' memberi makna 'kehambaan' dan 'kemanusiaan' nabi Muhammad.
- Hal ini diperkuat oleh versi lain dari redaksi syahadat yg kedua, yaitu "wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh" (HR Abu Daud, dll)
- Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah 'hamba' dan 'rasul' Nya.
- Keyakinan thd 'kehambaan' Nabi Muhammad saw sepintas sepele, bahkan umumnya tdk mendapat perhatian serius... dianggap perkara wajar.
- Padahal konsekwensinya tidak sederhana dan hikmahnya besar.
- Karena itu dlm akhir surat Al-Kahfi, Allah perintahkn Rasulullah saw utk menegaskan kembali 'Saya hanyalah manusia yg mendapat wahyu'. (18:110)
- Meyakini 'kemanusiaan' Rasulullh saw yg paling utama bertujuan agar tidak ada sikap 'kebablasan' dalam meng-imani dan mencintainya.
- Sebab, sepanjang sejarahnya, kesesatn umat manusia terhadap rasulnya bukan sebatas mereka yg menentangnya dan memusuhinya.
- Tapi juga terjadi pd mereka yg mengaku beriman dan mencintainya namun kebablasan... ujungnya sama.. syirik dan kekufuran.
- Inilah yg terjadi pada kaum Yahudi yg menjadikan Nabinya; Uzair sebagai anak Tuhan... juga kaum Nashrani terhadap Nabi Isa alaihissalam.
- Maka meyakini bhw Nabi Muhammad saw adalah manusia, bertujuan mencegah pengikutnya utk mengangkatnya melampaui batas kemanusiaannya.
- Khususnya jika diangkat dg memberinya sifat2 ketuhanan... spt 'mengetahui yg gaib' 'menentukan manfaat dan celaka' dll.
- Umumnya keyakinan diluar Islam memberikn sifat2 ketuhanan kpd tokoh utamanya... inilah yg menjadikan Islam istimewa.
- Karena tetap menyikapi orang yang paling dicintai dan diikuti sebagai manusia biasa tanpa sifat2 ketuhanan.
- Ini tentu saja berfungsi utk menjaga kemurnian tauhid yg lagi-lagi merupakan keistimewaan aqidah Islam dibanding aqidah lainnya.
- Dalam Al-Quran cukup banyak ayat-ayat yg mengingatkan kita bahwa betapapun mulianya Rasulullah saw, beliau tetaplah manusia.
- Beliau tdk mengetahui yg ghaib kecuali Allah beritahu. Beliau bukan penyebab utama manfaat dan bahaya. Lihat QS Yunus 49, Al-An'am 50.
- Apalagi jika kita amati kehidupan beliau; makan, minum, tidur, berkeluarga, sakit bahkan terluka dan akhirnya wafat... manusiawi banget.
- Rasulullah saw sendiri sudah berpesan agar jangan memujinya berlebihan sepertt orang Nashrani memuji Isa putra Maryam (HR Bukhari).
- Berikutnya, meyakini bahwa Rasulullah saw manusia, akan menyadarkan kita bahwa Islam adalah ajaran yg manusiawi, baik kebutuhan maupun kemampuannya.
- Karena Rasulullah saw diutus bukan hanya sebagai penyampai risalah, tapi juga sebagai teladan bagi umat. Jika dia bukan manusia sulitlah meneladaninya.
- Catatan: meyakini 'kemanusiaan' Rasulullah saw ditujukan untuk mencegah pensikapan melampaui batas terhadap beliau.
- Jangan diartikan sbg sikap meremehkannya atau menyamakannya begitu saja kedudukan dan sabdanya dg keyakinan beliau sama-sama manusia.
- Sekedar menyebut/memanggil namanya saja spt halnya kita memanggil org biasa, dilarang dlm Alquran. Perhatikan AnNur 63.
- Apalagi berkata kasar thd beliau... Allah melarang mengeraskan suara di hadapan beliau. (QS Al-Hujurat 2)
- Yg unik, ada shahabat bernama Tsabit bin Qais, dia memiliki suara keras. Ketika turun ayat ini dia ga berani menemui Rasulullah saw.
- Namun Rasulullah saw katakan bahwa dia termasuk ahli surga. Karena yg dimksud 'mengeraskan suara' adalah bersuara kasar dan menentang Nabi saw.
- Kemudian, makna kedua dari syahadat Muhammadurrasulullah adalah keyakinan thd kerasulannya.
- Bahwa beliau adalah makhluk yg Allah tunjuk sebagai utusanNya utk menyampaikan ajaranNya kpd manusia sekaligus menjadi teladan bagi mereka.
- Keyakinan ttg kerasulan Rasulullah saw harus berbuah pada cinta, pemuliaan, pengagungan, ketaatan, dakwah dan pembelaan.
- Jadi bukan pengakuan kering yg tidak membekas pada emosi, perbuatan dan sikap hidup.
- Pengakuan kpd kerasulannya harus berbanding lurus dg pengakuan terhadap misi yg dibawa. Justru hal itu yg lebih tampak sekarang ini.
- Sebab sbg person, Rasulullah saw telah wafat, namun misinya tidak ikut wafat, tapi terus hidup dan terpelihara hingga kini utk kita manfaatkan.
- Maka ekspresi cinta dan pemuliaan thd Rasulullah saw yg paling nyata adalah jika dilampiaskan terhadap ajarannya.
- Yaitu dg berupaya memahaminya, memplajarinya dan mengamalkannya terus menerus.
No comments:
Post a Comment