Posts

BONDING BADAU

Image
Alhamdulillah berkesempatan menapaki alam pedalaman Kalimantan. Tepatnya di wilayah Kapuas Hulu. Lebih tepatnya di ekowisata Sungai Utik. Lokasinya antara Badau dan Putussibau. Wilayahnya berbatasan langsung dengan Malaysia. Ini hari kedua penulis mengikuti Forum Pengawasan sekaligus internalisasi Corporate Value. Pesertanya mulai dari kepala kantor, kasie pengawasan, account representative dan pelaksana. Total 30 peserta. Forum dan ICV  yang biasanya diisi dengan paparan materi powerpoint di layar, kali ini disetting lebih banyak bertema petualangan. Dengan jarak menuju lokasi acara yang jauh melewati rute yang tidak mudah. Rombongan yang diangkut enam kendaraan roda empat itu bergerak dari Sintang menuju Badau melalui jalur kebun sawit Sungai Silat. Ditempuh total enam jam. Pulangnya memutar dulu. Dari Badau ke Putussibau sekitar tiga jam. Baru kembali ke Sintang. Total sembilan jam. Suasana petualangan memang sangat terasa. Sejak hari pertama. Bahkan sejak saat berangkat dari Si...

KELUARGA : DARI KETAHANAN MENUJU PERADABAN

  Mengapa pembicaraan publik tentang wacana keluarga selalu bernuansa pesimis dan defensif, sehingga istilah yang muncul adalah 'ketahanan keluarga,' 'membentengi masyarakat' atau 'perlindungan'? Memang benar, ada upaya, keinginan dan proyek besar untuk menghancurkan keluarga. Tentu ini dapat menjadi fitnah yang begitu dahsyat. Proyek ini pada dasarnya adalah bagian dari penyingkiran agama dari kehidupan masyarakat. Karena selama keluarga masih ada, maka agama akan sulit untuk diserang. Maka, siapapun yang ingin menghancurkan agama, maka seranglah dulu keluarga. Hancurkan dulu keluarga. Rapuhkan dulu ketahanan keluarga. Bahkan, kita tidak sadar bahwa betapa banyak  undang-undang yang berhubungan dengan lembaga keluarga dan gender/ jenis kelamin itu banyak juga yang ditujukkan untuk melemahkan keluarga. Sebab, keluarga itu jika bisa memang harus diintervensi, sehingga virus pelemahan masyarakat bisa dimasukkan tanpa hambatan besar yang bernama lembaga keluarga it...

MUTASI PONTI

"π‘€π‘œπ‘šπ‘’π‘› π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘ π‘šπ‘Žπ‘›π‘’π‘ π‘–π‘Ž π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž π‘˜π‘’π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› π‘˜π‘’ π‘›π‘’π‘”π‘’π‘Ÿπ‘– π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘‘π‘Žβ„Žπ‘’π‘–." - π‘†π‘–π‘Ÿ π‘…π‘–π‘β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘‘ π΅π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘œπ‘› *** Tak ada hujan tak ada angin. Kabar itu memang datang tiba-tiba. Jum'at malam 1 Oktober 2021, bakda magrib pengumuman itu muncul. Lewat postingan di grup WA kantor. Aku buka file pdf, ada 2.793 nama yang muncul. Ini mah mutasi nasional atuh!?   Langsung kuketik namaku di menu search, dan...Pontianak??!! Perputaran bumi pun seakan berhenti sejenak.  Itulah sebuah Surat Keputusan. Entah apa variabel untuk menempatkan Si A di Kota B atau Si C di kota D. Tapi itulah yang akan membuat perjalanan hidup para insan fiskus tiba-tiba berbelok. Rute hidup yang sejak awal memang harus siap tidak lempeng-lempeng saja. Sesuai kesanggupan di awal jadi Pe eN eS Kemenkeu. Kadang menikung tajam lalu langsung mendaki. Mirip Kelok 9 Payakumbuh atau tanjakan menuju Gunung Bromo di Probolinggo it...

KAWANKU PAHLAWAN

  Aku punya kawan. Account Representative di Kantor Fiskus di Cikarang, Bekasi. Sebelah Universitas Presiden. Santai saja dia saat mengatakan ke kasi-nya,"Pak, ada yang mau bayar dua belas miliar." Itu setelah ia himbau Si WP berbasis data informasi keuangan.  Berarti ini masih di tahap persuasi dan himbauan. Belum di tahap adu data dan argumen saat proses pemeriksaan. Artinya Si WP bisa saja menyampaikan beragam alasan yang rasional untuk menurunkan jumlah yang harus dibayar. Tapi dengan komunikasi yang dijalin, Kawanku ini berhasil membuat Si WP rela menunaikan kewajibannya. Bayar cash langsung. Tanpa dicicil! Tak ada kehebohan tak ada keriuhan. Hanya wajahnya saja yang menunjukkan ekspresi puas. Pada satu kesempatan, aku sempatkan bilang ke kawanku ini sebagai bentuk penghargaan atas integritasnya. "You layak dapat bintang integrity award, Bro! Γ‰ntΓ© kerΓ©n banget dah!" Kawan-kawan fiskus ada puluhan ribu di seantero Nusantara. Mayoritas berintegritas seperti kawan...

HARI PERTAMA DUA KELUARGA

Image
Momennya sederhana. Tapi bagi saya ada tambahan "tum"-nya. Jadi momentum.  Dua keluarga bertemu. Keluarga saya dan keluarga Pak Aris Widodo. Walau tak seluruhnya. Walau bentuknya juga sederhana. Tapi mempertemukannya tidak sederhana. Ada keyakinan yang mendahului. Ada visi yang difahami. Ada cita-cita yang diingini. "Pak, kita besok ketemuan ya. Bareng anak-anak," ajak saya via Whatsapp. “Agendanya apa?” tanya pak Aris. “Sarapan saja. Rileks,” balas saya. Memang jadinya hanya sarapan. Dan ngobrol ngalor ngidul. Saya dengan dua anak saya, Dhiya dan Uki. Pak Aris dengan tiga jagoannya : Farhan, Faiz dan Fahmi. Targetnya hanya membuat anak-anak itu enjoy. Bahwa belajar tidak harus kaku dan serius. Belajar ternyata bisa sambil rileks. Saya ingin mengajak anak-anak lihat kolam ikan percobaan yang hampir jadi bikinan Pak Aris. Ada tiga lokal yang sedang dibangun. Kolam tembok dibangun dari semen dan hebel. Jadinya memang rapi jali. Jadi mirip taman karena diselingi aneka ...

PANGAN, SAMPAH dan PENDIDIKAN KITA

Sejak akhir Maret 2020 di lingkungan RT sudah berlangsung kegiatan jimpitan. Menabung beras dan uang untuk membantu keluarga terdampak Covid-19. Terutama yang rentan secara ekonomi. Karena beberapa keluarga mengandalkan mata pencaharian harian.  Seperti ada tetangga yang ditinggal suami meninggal, lalu jadi ngojek online. Langsung drop saat sosial distancing mulai berjalan. Tetangga yang biasa jualan makanan, minuman, dan aneka kebutuhan sehari-hari di jalan raya perumnas Karawang saat akhir pekan sudah tak bisa lagi. Ada juga yang satu-satunya sumber penghasilan dari gaji di perusahaan sementara terhenti karena dirumahkan. Sebagian ada yang mulai menjual aset. Kejatuhan ekonomi keluarga yang dialami beberapa keluarga sahabat dan tetangga akibat terjangan wabah Covid-19 membuat alarm di otak saya berbunyi keras. Tanda ada kegentingan untuk berfikir. Mencari tahu apa sih permasalahannya?  Jangan-jangan keluarga saya juga "hanya" beruntung saja. Karena tempat bekerja tidak sera...

RUMAH CACING?

Wow! Saya menulis astronomi? sebuah ilmu dengan tingkat kerumitan yang tinggi? Anda kali ini salah tebakan! Saya tidak bicara tentang Lubang Cacing atau Worm Hole yang ada di luar angkasa. Bahkan punya teropong pun tidak.  Saya hanya belajar astronomi itu dari aplikasi Stellarium .   Nah, kalau yang ini memang benar-benar rumah cacing. Sungguhan.   Adalah kebutuhan untuk menemukan pakan alternatif buat lele dalam ember. Untuk memenuhi kebutuhan asupan makanan bergizi tetapi terkendala suplai. Adapun pelet yang bisa dibeli di toko peternakan atau toko akuarium ternyata menimbulkan efek samping. Membuat beberapa anak lele kembung. Lalu mati. Mengambang. Tetapi kendalanya adalah ketika memilih cacing sebagai sumber pakan, bagaimana untuk menjamin keberlangsungan pasokan? sedangkan halaman rumah kami sempit. Bukan ladang sawah yang luas? Qodarullah, sebagian pekarangan kami dibiarkan berupa lahan yang tidak di tembok semen. Juga ada yang ditanami beberapa tanaman. ...